Banyak mitos beredar di masyarakat tentang hubungan antara pemakaian bra (khususnya bra yang terlalu ketat) dengan risiko kanker payudara. Sebagian orang percaya bahwa bra yang sempit dapat “menekan aliran getah bening” dan menyebabkan penumpukan racun di jaringan payudara, yang kemudian memicu kanker. Namun, hingga kini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
Dikutip dari Cleveland Clinic, pemakaian bra, bahkan yang berkawat, tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Para ahli menegaskan bahwa dari sudut pandang medis, pemakaian bra tidak mempengaruhi risiko seseorang untuk mengalami penyakit tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh Cancer Research UK, yang menegaskan bahwa “memakai bra, atau bahkan meletakkan ponsel di dalam bra,” tidak terbukti menyebabkan kanker.
Beberapa tahun lalu, sebuah buku berjudul Dressed to Kill sempat memunculkan pandangan bahwa bra ketat bisa menghambat aliran getah bening dan berpotensi memicu kanker payudara. Namun, berbagai penelitian lanjutan dengan metode ilmiah yang lebih kuat tidak menemukan bukti yang mendukung klaim tersebut. Studi-studi ini menunjukkan bahwa faktor seperti ukuran bra, lama pemakaian, maupun keberadaan kawat tidak berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Jadi, berdasarkan pengetahuan saat ini: meskipun mitosnya populer, tidak ada bukti dari studi ilmiah yang mendukung bahwa bra ketat atau bra biasa menyebabkan kanker payudara.
Kenapa Beberapa Orang Merasa Bra Ketat “Berbahaya”?
Meskipun tidak menyebabkan kanker, memakai bra yang terlalu ketat atau tidak pas bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah lain pada payudara dan jaringan sekitarnya:
Nyeri atau rasa tertekan di payudara
Iritasi atau bekas merah di kulit akibat tekanan
Gangguan kenyamanan saat bernapas atau beraktivitas
Pada ibu menyusui, bra sempit dapat mengganggu aliran ASI dan meningkatkan risiko saluran susu tersumbat (mastitis)
Dengan kata lain, risiko yang nyata dari bra ketat lebih berkaitan dengan gangguan kenyamanan atau lokal dibandingkan risiko kanker.
Faktor Apa yang Sebenarnya Menyebabkan Kanker Payudara?
Kanker payudara terjadi karena mutasi pada sel-sel jaringan payudara yang tumbuh secara tidak terkendali. Faktor risiko yang telah terbukti antara lain:
Riwayat keluarga atau faktor genetik
Usia (risiko meningkat seiring bertambahnya umur)
Terapi hormon jangka panjang
Kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol
Paparan zat karsinogenik
Kepadatan jaringan payudara
Fokus pencegahan sebaiknya diarahkan pada modifikasi gaya hidup sehat: olahraga, menjaga berat badan ideal, diet sehat, deteksi dini dengan mammografi atau pemeriksaan klinis bila diperlukan, bukan pada kekhawatiran tentang pemakaian bra.
Tips Memilih dan Memakai Bra dengan Aman dan Nyaman
Agar bra tidak menimbulkan masalah, berikut beberapa pedoman penting yang bisa diterapkan:
Pilih ukuran yang pas, tidak terlalu ketat maupun terlalu longgar
Utamakan bra yang memberikan dukungan tanpa menekan terlalu keras
Ganti bra secara berkala sesuai kondisi bahan dan ukuran tubuh
Hindari memakai bra terlalu lama tanpa istirahat (misalnya saat tidur, jika memicu ketidaknyamanan)
Jika terjadi nyeri terus-menerus, perubahan bentuk, benjolan, atau gejala mencurigakan lain di payudara, segera konsultasi ke tenaga medis
Sebagai catatan, apabila Anda menggunakan bra dengan kawat (underwire), tidak ada bukti bahwa kawat tersebut meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi jika kawat terasa menusuk atau menekan area tertentu, itu bisa menjadi tanda bahwa ukuran atau model bra tidak sesuai.
Kesimpulan: Bra Ketat Tidak Sebabkan Kanker Payudara
Hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah bahwa bra ketat menyebabkan kanker payudara. Klaim tersebut hanyalah mitos yang belum terbukti kebenarannya. Fokuslah pada hal yang benar-benar berpengaruh, menerapkan pola hidup sehat dan deteksi dini kanker.
Solusi dari KALGen Innolab: Deteksi Dini untuk Ketenangan Hati
Meskipun pemakaian bra tidak terkait dengan kanker payudara, deteksi dini tetap menjadi langkah paling efektif untuk melindungi diri.
Melalui layanan pemeriksaan skrining kanker payudara dari KALGen Innolab, Anda dapat mengetahui kondisi biologis dan risiko kanker payudara secara akurat melalui pendekatan molekular dan genomik modern. Dengan hasil yang komprehensif, dokter dapat memberikan saran penanganan atau pencegahan yang paling sesuai dengan profil Anda.
Karena ketika deteksi dilakukan lebih awal, peluang kesembuhan dan kualitas hidup menjadi jauh lebih baik.
(keyword; bra ketat sebabkan kanker payudara, mitos bra penyebab kanker, hubungan bra dan kanker payudara, fakta bra ketat, penyebab kanker payudara sebenarnya, bra dan kesehatan payudara, apakah bra ketat berbahaya, bra dan risiko kanker, tips memilih bra sehat, KALGen Innolab edukasi kesehatan)
Referensi:
Cancer Research UK. (2017, October 12). 5 persistent myths about the causes of breast cancer. Retrieved from https://news.cancerresearchuk.org/2017/10/12/5-persistent-myths-about-the-causes-of-breast-cancer/
Cleveland Clinic. (2023, November 2). Is it Bad to Sleep in a Bra? Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/sleeping-in-a-bra
Cleveland Clinic. (n.d.). Breast pain (mastalgia). Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15469-breast-pain-mastalgia
WebMD. (2023). Breast Cancer Causes and Risk Factors. Retrieved from https://www.webmd.com/breast-cancer/what-causes-breast-cancer